Kesenjangan akses dan kualitas layanan kesehatan masih menjadi tantangan besar di Indonesia, terutama antara daerah perkotaan dan pedesaan. Menyadari hal ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengambil peran strategis dalam mendorong penggunaan data sebagai dasar penyusunan kebijakan kesehatan nasional yang lebih adil dan efektif.
IDI percaya bahwa keputusan berbasis data (evidence-based policy) adalah kunci untuk mengidentifikasi kebutuhan riil masyarakat dan merancang intervensi yang tepat sasaran. Dengan mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data kesehatan — mulai dari angka prevalensi penyakit, distribusi tenaga medis, hingga tingkat vaksinasi — IDI berupaya memberikan gambaran akurat tentang situasi kesehatan di berbagai wilayah Indonesia.
Salah satu upaya konkret IDI adalah membangun sistem data terintegrasi melalui kolaborasi dengan kementerian kesehatan, rumah sakit, puskesmas, serta lembaga riset. Sistem ini memungkinkan pengambilan keputusan berbasis peta sebaran penyakit, kebutuhan alat kesehatan, dan kekurangan tenaga medis, sehingga sumber daya dapat dialokasikan secara lebih merata dan efisien.
IDI juga aktif mengadvokasi kebijakan yang mendukung transparansi data kesehatan. Mereka mendorong agar data-data penting, seperti capaian program imunisasi, status gizi, dan akses terhadap pelayanan dasar, tersedia secara terbuka dan dapat diakses untuk penelitian dan pengembangan kebijakan. Dengan data yang terbuka dan akurat, pemerintah daerah dan pusat dapat merancang program kesehatan yang benar-benar sesuai kebutuhan lokal.
Di sisi lain, IDI menginisiasi pelatihan bagi dokter dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan literasi data mereka. Ini bertujuan agar para praktisi di lapangan mampu mengumpulkan, membaca, dan memanfaatkan data kesehatan dalam praktik sehari-hari, memperkuat budaya evidence-based medicine di seluruh Indonesia.
Dengan mendorong kebijakan kesehatan berbasis data, IDI tidak hanya ingin memperbaiki kualitas layanan kesehatan, tetapi juga berkomitmen mengurangi ketimpangan yang selama ini menjadi masalah laten. Visi IDI jelas: sistem kesehatan Indonesia yang lebih adil, transparan, dan berorientasi pada kebutuhan nyata seluruh rakyat, tanpa terkecuali. Melalui inisiatif ini, IDI menegaskan bahwa data bukan sekadar angka, melainkan alat untuk mewujudkan kesehatan yang lebih merata dan berkeadilan di masa depan.